Kerja Keras di Balik Pemandangan Laut Lepas: Membersihkan Dek Kapal dengan Teknik Chipping Manual.
Banyak orang membayangkan pekerjaan di kapal itu penuh dengan kemewahan dan waktu bersantai. Pemandangan laut yang indah, gaji besar, dan rutinitas yang santai sering kali menjadi fantasi bagi mereka yang belum pernah merasakannya. Kenyataannya, kehidupan di atas kapal jauh dari gambaran ideal tersebut. Salah satu pekerjaan yang paling menantang, melelahkan, dan bahkan sering dihindari oleh para ABK adalah chipping, atau menyiping.
Chipping adalah proses membersihkan karat yang menempel pada permukaan besi kapal. Terdengar sederhana, namun pekerjaan ini membutuhkan tenaga ekstra, kesabaran, dan ketelitian. Kapal selalu terpapar air laut yang asin, sehingga korosi dan karat adalah musuh utama yang harus ditangani secara rutin. Jika dibiarkan, karat bisa membuat besi kapal menipis, melemahkan struktur, dan bahkan menyebabkan kebocoran. Ini bukan hanya masalah estetika, melainkan juga masalah keselamatan yang serius.
Proses Chipping Manual: Tahapan dan Tantangan.
Pekerjaan menyiping biasanya dilakukan secara berkala dan menjadi salah satu tugas harian di kapal. Kapten, Chief Officer, dan Bosun akan berkoordinasi untuk menentukan area mana yang harus dikerjakan. Prosesnya sendiri melibatkan beberapa tahapan:
- Pengelupasan Karat: Menggunakan alat chipping hammer (palu chipping), ABK akan mengetuk bagian yang berkarat untuk mengelupaskan lapisan karat yang membandel. Chief Officer bukan hanya memantau tapi melakukan pekerjaan yang sama juga bersama. Terdengar mudah, tetapi pekerjaan ini sangat menguras energi dan membuat tangan pegal-pegal, terutama bagi mereka yang baru pertama kali melakukannya.
- Penghalusan Permukaan: Setelah karat terkelupas, permukaan besi yang kasar kemudian dihaluskan menggunakan mesin gerinda (grinder). Tujuannya adalah untuk menciptakan permukaan yang rata dan siap untuk dicat.
- Pembersihan: Permukaan yang sudah dihaluskan harus dibersihkan dari debu dan kotoran. Biasanya menggunakan kain lap agar cat dapat menempel dengan sempurna.
- Pengecatan: Tahap akhir adalah pengecatan. Permukaan yang bersih dilapisi dengan cat primer terlebih dahulu, kemudian baru dilapisi dengan cat utama sesuai warna yang dibutuhkan.
Alat Chipping: Manual vs. Modern.
Walaupun kini ada alat modern seperti chipping gun yang menggunakan kompresor untuk mempermudah pekerjaan, tidak semua kapal memiliki peralatan canggih tersebut. Oleh karena itu, kemampuan melakukan chipping secara manual tetap menjadi keahlian wajib bagi setiap ABK. Pekerjaan manual ini memang lebih memakan waktu dan tenaga, namun efektivitasnya dalam membersihkan karat tidak diragukan.
Pentingnya Chipping atau Menyiping untuk Keselamatan Kapal.
Mengabaikan karat bukanlah pilihan. Organisasi classification society akan selalu memeriksa kondisi kapal, termasuk ketebalan lambung dan dek, saat survei rutin atau docking. Mereka menggunakan alat seperti Ultrasonic Measurement Thickness Survey untuk memastikan bahwa ketebalan besi masih dalam batas aman. Jika karat tidak ditangani, ketebalan besi akan berkurang, dan kapal bisa dianggap tidak layak berlayar.
Untuk kapal-kapal tertentu, seperti kapal tanker, chipping dengan alat besi tidak diperbolehkan karena dapat memicu percikan api yang berisiko fatal. Untuk itu, ada alat chipping yang terbuat dari bahan kuningan, yang tidak menimbulkan percikan api, meskipun harganya lebih mahal.
Peralatan dan Keselamatan.
Terlepas dari jenis alat yang digunakan, keselamatan adalah prioritas utama. Pekerja harus selalu mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) yang lengkap, seperti:
- Helm keselamatan
- Pelindung telinga
- Kacamata keselamatan (safety glasses)
- Masker atau penutup hidung
- Sarung tangan
Pekerjaan chipping memang melelahkan dan membuat pakaian kotor, tetapi inilah salah satu realita kerja di laut. Ini adalah pengorbanan kecil demi memastikan kapal tetap dalam kondisi prima dan aman untuk berlayar. Jadi, di balik pemandangan laut yang tenang, ada kerja keras tak kenal lelah yang menjaga kapal tetap kokoh menghadapi ombak dan tantangan.